Kendala dan masalah dalam uan:
1. ketakutan akan ketidak lulusan dalam UAN.
2. , males bljar...
3. Kurangnya persiapan menjelang UAN
4. , kdang terlalu cpek dgn kgiatan yg ada.
5. , terlalu banyak materi yg blm di paham ketika klas sebelumnya.
6. gga konsen. kebanyakan mikir yang enggak2.
7. sedikit gu2p
8. PAPER
mungkin kbnyakan maksiat juga ya mab.
0
komentar
Posted in
Label:
paper sasi 2010/2011
PEMANFAATAN TANAMAN HIAS SEBAGAI ALTERNATIF TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
PAPER
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mengikuti Ujian Nasional (UAN)
Tahun Pelajaran 2010/2011
OLEH
SRISASI YUNI NURHAYATI
NIS: 20152
PEMBIMBING
SYAFI’UDDIN, S.Pd
NIP: 197707052007101006
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN)
TAMBAKBERAS JOMBANG
2010
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI ( MAN )
TAMBAK BERAS – JOMBANG – JATIM
JL.KH.Abdul Wahab Chasbullah Telp. (0321) 862352 – 866740 Kode Pos 1451
Jombang, 25 Agustus 2010
Hal : Laporan Hasil Penelitian
Yth.
Bapak Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Tambakberas Jombang
Di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Syafi’uddin, S.Pd
NIP : 197707052007101006
Jabatan : Guru MAN Tambakberas Jombang
Bertugas : Pembimbing Peper
Setelah kami mengadakan pemeriksaan, pembimbing dan perubahan-perubahan seperlunya terhadap paper saudara:
Nama : Srisasi Yuni Nurhayati
No. Induk : 20152
Kelas : XII IPA 3 / Tahun Pelajaran 2010/2011
Judul :Pemanfaatan Tanaman Hias sebagai Alternatif Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Maka dengan ini kami ajukan paper tersebut, dapatlah kiranya disahkan sebagai persyaratan mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun Pelajaran 2010/2011 dan sebagai perlengkapan untuk memperoleh Ijazah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang.
Demikian harap menjadi maklum
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Syafi’uddin, S.Pd
NIP:197707052007101006
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI ( MAN )
TAMBAK BERAS – JOMBANG – JATIM
JL.KH.Abdul Wahab Chasbullah Telp. (0321) 862352 – 866740 Kode Pos 1451
SURAT PENGESAHAN
Nomor :
Berdasarkan Nota Dinas dari pembimbing paper yang berjudul:
“Pemanfaatan Tanaman Hias sebagai Alternatif
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”
Atas nama:
Nama : Srisasi Yuni Nurhayati
No. Induk : 20152
Kelas : XII IPA 3
Program Pilihan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
MENGESAHKAN
Paper yang berjudul sebagaimana tersebut di atas, dapat digunakan sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) Jombang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Jombang, 2010
Kepala Madrasah
Drs. H. AH. SUTARI, M.Pd
NIP: 131 415 738
MOTTO
BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA
BERDOA TANPA BERUSAHA ITU BOHONG DAN BERUSAHA TANPA BERDOA ITU SOMBONG
EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER
LIHATLAH APA YANG DIKATAKAN, JANGAN LIHAT SIAPA YANG MENGATAKAN
DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah yang berupa paper ini saya persembahkan untuk:
Kedua orangtuaku yang senantiasa selalu mendoakan, mendukung dan memberikan yang terbaik untukku.
Seluruh kelurga yang selalu mendoakan dan mandukung langkahku.
Adik-adikku yang yang selalu memberikan semangat untukku.
Drs. Ah. Sutari, M.Pd selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang.
Ibu Dra. Elik Zuniaroh selaku Wali Kelas XII IPA 3.
Bapak Syafi’uddin, S.Pd selaku pembimbing paper ini.
Ibunda Nyai Hj. Zubaidah Nashrullah AR yang selalu memberiku banyak tausiyah dan ilmu agama.
Sahabat penghuni Ya Lam-Lam 1 (Laila, Ayik, Fina, Muth, Liha, Oliph, Aurum, Linda, Novi, Vadha, Halifa dan Dyah) yang selalu membantu dan manyemangatiku.
Segenap teman-teman seperjuangan XII IPA 3.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Ilahirobbi yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan lancer. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada revolusioner akbar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam.
Sebelum dan sesudahnya kami sangat berterimakasih kepada:
1. Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang
2. Bapak Syafi’uddin, S.Pd selaku pembimbing yang telah membantu menyelesaikan paper ini.
Selanjutnya mungkin dalam paper ini terdapat banyak kekurangan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan semoga paper ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Akhirnya kami hanya bisa mengucapkan “Jazakumullah Ahsanaljaza” semoga amal perbuatan kita diterima di sisi Allah SWT.
Jombang, 25 Agustus 2010
Srisasi Yuni Nurhayati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..
HALAMAN PEMBIMING……………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………..
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………..
B. Rumuasan Masalah……………………………………………………
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………..
E. Metode Penelitian………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Bugenville ……………………….…………………………………….
B. Bunga Matahari………………………………………………………..
C. Bunga Mawar………………………………………………………….
D. Bunga Melati…………………………………………………………...
E. Bunga Sepatu…………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
B. Saran-saran…………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………………………
0
komentar
Posted in
Label:
paper sasi 2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan di Indonesia, dewasa ini telah beredar ratusan jenis obat-obatan. Tetapi adakalanya obat-obatan tersebut tidak terjangkau oleh rakyat kecil, karena harganya cukup mahal.
Mengingat tujuan umum pembangunan di bidang kesehatan mencakup antara lain untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada rakyat, terutama kepada golongan masyarakat ekonomi lemah, baik dari desa ataupun kota. Khususnya mengenai obat-obatan diusahakan agar menyebar merata dengan harga yang terjangkau. Di samping itu perlu diupayakan adanya suatu pengobatan alternatif dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekitar kita.
Namun, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui dan menyadari bahwa tumbuh-tumbuhan di sekitar kita seperti tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai alternatif tanaman obat keluarga atau yang biasa kita sebut dengan TOGA. Karena dasar ilmiah inilah penulis ingin memaparkan lewat laporan yang berjudul “ Pemanfaatan Tamanan Hias Sebagai Alternatif Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” yang insya Allah akan diterima sebagai suatu catatan ataupun agenda yang bermanfaat bagi kita semua.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai alternatif tanaman obat keluarga (TOGA)?
2. Bagaimana cara mengelola tanaman hias menjadi alternatif tanaman obat keluarga(TOGA)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam menyusun paper ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai alternatif tanaman obat keluarga (TOGA).
2. Untuk mengetahui cara mengelola tanaman hias menjadi alternatif tanaman obat keluarga(TOGA).
D. Manfaat penulisan
Selain tujuan penulisan di atas, adapun manfaat penulisan paper ini adalah:
1. Bagi penulis, paper ini dapat digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
2. Bagi pihak lain, paper ini dapat digunakan sebagai sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam menyayangi dan melindungi keluarga dari gangguan penyakit.
E. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode:
1. Study pustaka, yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku literature.
2. Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan penulis pada waktu outbond Kelas Unggulan di Malang, juga mengamati dan meninjau langsung tanaman yang dijadikan objek di lingkungan sekitar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tmbakberas Jombang.
3. Metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari gambar-gambar dari objek-objek yang diteliti
0
komentar
Posted in
Label:
paper sasi 2010/2011
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bugenvil (Bougainvillea glabra)
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) bugenvil diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah:
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Garyophy Hales
Suku : Nyctaginaceae
Jenis : Bougainvillea glabra Chols.
Setiap pencinta bunga pasti mengenal bugenvil. Tanaman tropis asal negara Brazil ini terkenal sebagai tanaman hias yang memikat mata. Bugenvil memiliki banyak varietas yang menampilkan bunga beraneka warna, seperti merah muda, merah tua, putih, ungu, atau kuning. Kuntum bunga bugenvil terdiri dari lembaran kelopak bunga. Ketika mengering kelopak bunga ini menyerupai helaian kertas coklat yang tipis. Karenanya di daerah Melayu bugenvil disebut juga bunga atau kembang kertas.
Sebagai obat, ramuan bugenvil tidak enak di lidah. Rasanya pahit, kelat, dan hangat. Namun dalam ilmu pengobatan tradisional, perpaduan rasa pahit, kelat, dan hangat inilah yang mencirikan adanya khasiat obat, terutama berguna membantu memperlancar peredaran darah di dalam tubuh.
Ramuan obat bugenvil:
1. Hepatitis
Sediakan 15 gram batang bugenvil yang sudah dikeringkan. Kemudian cuci hingga bersih dan rebus dengan air sebanyak 400 cc, biarkan hingga bersisa 200 cc. Kemudian saring dan minum airnya selagi hangat.
2. Bisul
Sediakan bunga bugenvil dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) secukupnya, kemudian cuci hingga bersih dan haluskan. Setelah halus tempelkan pada kulit yang sakit (bisul).
3. Keputihan
Sediakan 15 gram bunga bugenvil. Kemudian cuci hingga bersih dan rebus dengan air sebannyak 400 cc. Biarkan hingga bersisa 200 cc. Saring dan minum airnya selagi hangat.
4. Darah bergumpal ketika haidh
Sediakan 15 gram bunga bugenvil, 15 gram bunga mawar, 70 gram daun lidah buaya (Aloe fera) yang telah dikupas kulitnya. Seluruh bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian saring dan minum airnya dua kali sehari setiap kali 150 cc.
B. Bunga Matahari
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) bunga matahari diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : H. rosa-sinensis
Selama ini bunga matahari dikenal sebagai tanaman hias yang biasanya menghiasi halaman depan setiap rumah. Selain itu biji bunga matahari juga dikenal sebagai bahan pembuat kuaci. Padahal sebenarnya biji bunga matahari memiliki kaya kandungan nutrisi yang tidak bisa kita remehkan. Pada biji bunga matahari terkandung protein, fosfor, lemak, magnesium, besi dan potasium.
Kandungan lemak pada biji bunga matahari mencapai 50%, bila kita padukan dengan susu dan hasil olahannya, biji bunga matahari dapat menjadi makanan yang mengenyangkan bagi sel tubuh.
Jika dihancurkan biji bunga matahari akan mengeluarkan minyak, minyak ini mengandung asam likolat yang berguna untuk mengurangi endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah. Mengonsumsi minyak dari biji bunga matahari lebih sehat dibandingkan dengan mengonsumsi mentega yang banyak mengandung lemak padat. Kandungan zat besi di dalamnya mampu mencegah anemia tanpa membuat kita menjadi lebih gemuk. Cocok untuk mereka yang sedang diet tapi tidak ingin terkena anemia.
Daun bunga matahari berkhasiat sebagai anti radang, mengurangi rasa nyeri dan anti malaria.
Akar bunga matahari berkhasiat sebagai anti radang, peluruh air seni, pereda batuk dan menghilangkan rasa nyeri.
Ramuan obat bunga matahari:
1. Badan lemah setelah melahirkan
Sediakan 30 gram bagian tengah batang (sumsum) bunga matahari, rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Kemudian saring dan minum airnya.
2. Radang payudara (mastitis)
Sediakan bunga matahari secukupnya dipotong hingga halus, lalu disangra hingga hangus. Kemudian digiling hingga menjadi bubuk. Ambil 10 sampai 15 gram, tambahkan lima gram jahe (zingiber officinale rose), gula dan madu masing-masing secukupnya, direbus dengan air hingga mendidih, aduk hingga rata lalu diminum. Lakukan tiga kali sehari, pertama kali harus keluar keringat (tidur dengan menggunakan selimut).
3. Sakit kepala
Sediakan 30 gram bunga matahari, 10 gram jahe (zingiber officinale rose), dan satu butir telur ayam (tidak dipecahkan), kemudian rebus seluruh bahan dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum setelah makan, sedangkan telurnya dimakan. Lakukan dua kali sehari.
C. Bunga Mawar (Rosa Chinansis Jacan)
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) bunga mawar diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosaceae
Famili : Rosales
Genus : Rosoideae
Bunga mawar merupakan tanaman hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal dengan nama bunga ros atau Ratu Bunga merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).
Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari Holand (Belanda). Mawar mengandung vitamin C yang tidak kalah dengan kandungan vitamin C pada buah jeruk, kelopak atau helai bunga mawar (petal) bisa diolah menjadi sirup, selai ataupun unsur vitamin tambahan yang ditambahkan pada makanan olahan.
Bunga mawar memiliki rasa manis dan hangat. Berkhasiat melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haidh (regulator menses), anti radang (anti inflamasi), menghilangkan bengkak (anti welling) dan menetralkan sisa racun.
Ramuan obat bunga mawar untuk mengurangi keputihan:
Sediakan sembilan sampai 15 akar bunga mawar, kemudian rebus dengan air secukupnya, lalu saring dan minum airnya.
D. Bunga Melati
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) bunga melati diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oleaceae
Famili : Lamiales
Genus : Jasminum
Bunga melati merupakan tanaman hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Biasa kita temukan di halaman rumah, sebagai hiasan untuk mempercantik rumah, selain itu juga biasa digunakan sebagai aksesoris pengantin.
Bunga dan daun melati terasa pedas, manis dan sejuk. Sehingga dapat berkhasiat untuk anti radang, merangsang pengeluaran keringat, melancarkan pernafasan dan peluruh air seni.
Akar melati terasa pedas dan manis, berkhasiat sebagai pemati rasa dan menghilangkan rasa sakit.
Ramuan obat bunga melati:
1. Mengatasi mata merah belekan
Sediakan segenggam daun melati dan bunganya, kemudian cuci bersih dan rebus dengan air bersih. Minumlah sebagian airnya dan sebagian lagi untuk mencuci mata yang belekan.
2. Infuensa
Sediakan enam gram bunga melati kering, lima gram jahe dan dua batang daun bawang putih, semuanya direbus dengan air 400 cc hingga tersisa 200 cc. Saringlah dan airnya diminum hangat-hangat.
3. Bengkak akibat gigitan serangga
Ambil segenggam bunga dan daun melati, kemudian cuci bersih dan remas-remas sampai hancur. Tempelkan pada bagian yang yang sakit.
4. Sesak nafas (asma)
Sediakan 15 gram bunga melati dan 15 gram jahe, semua bahan dicuci bersih dan direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc. Saring dan minum airnya (100 cc) selagi hangat.
E. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) bunga melati diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : H. rosa-sinensis
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.
Seluruh bagian tumbuhan kembang sepatu mengandung zat lemdir atau mucin dan bunganya berkhasiat memberi rasa sejuk pada kerongkongan dan rongga pernafasan agar keluar lebih banyak.
Ramuan obat bunga sepatu:
1. Batuk disertai sesak nafas
Sediakan, 3 bunga kembang sepatu, cuci bersih, lalu remas-remas. Seduh dengan segelas air. Biarkan semalam di dalam tempat tertutup, dan saring.
Minum satu kali sehari, setengah gelas bersama satu sendok makan madu.
2. Bronkhitis
Cara 1: Sediakan tiga kuncup bunga sepatu, kemudian cuci, lumatkan dan rebus selama 15 menit. Lalu saring dan minumlah.
Cara II: Sediakan tiga kuncup bunga sepatu, kemudian lumatkan dan berikan satu gelas air matang dan sedikit garam. Lalu peras dan saring. Minum dua kali sehari, dua sendok makan.
3. Gondok
Ambil akar bunga sepatu, kamudian cuci, lumatkan dan rebus dengan air selama sekitar 30 menit. Gunakan untuk mengompres gondok.
4. Sakit kepala
Ambil segenggam daun bunga sepatu, cucu dan rebus selama 30 menit. Gunakan airnya untuk mengompres kepala yang sakit.
5. Sariawan
Ambil segenggam daun bunga sepatu, cuci bersih dan rebus dengan dua gelas air selama 15 menit. Saring dan minum airnya.
6. Haidh tidak teratur
Ambil tiga kuntum bunga sepatu, kemudian cuci dan lumatkan. Beri satu gelas air matang dan sedikit cuka. Peras dan minum dua atau tiga kali sehari, masing-masing setengah gelas.
7. Mencegah uban
Ambil 10 sampai 15 daun bunga sepatu, kamudian cuci dan remas-remas sampai keluar lendirnya. Basahkan kulit kepala dan rambut dengan lender tersebut. Diamkan sampai kering, baru kemudian basuh rambut dengan air bersih. Lakukan ini dua kali seminggu.
0
komentar
Posted in
Label:
paper sasi 2010/2011
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai alternatif tanaman obat keluarga (TOGA). Seperti contoh bunga matahari, bunga mawar, bunga melati, bugenvil dan bunga sepatu.
2. Cara mengolah tanaman hias menjadi alternatif tanaman obat keluarga (TOGA) sangat praktis, efektif dan efisien sehingga dapat dipraktekkan langsung oleh oleh para pembaca, baik dari kalangan bawah maupun kalangan atas.
B. Saran-Saran
1. Penulis berharap semoga paper ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
2. Setelah pembaca menyimak uraian di atas, penulis juga mengharapkan agar pembaca dapt memanfaatkan dan mempraktekkannya dalam kehiduan sehari-hari untuk mengobati keluarga dan orang-orang terdekat.
3. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Kritik dan saran dapat disampaikan lewat email (shazyuni@gmail.com).
DAFTAR PUSTAKA
Selviana D., Evie. 2007. Sehat itu Penting. Jakarta: Restu Agung.
LP3L. 2000. Pemanfaatan Tumbuh-tumbuhan Alami untuk Kesehatan dan Pengelola Alternatif. Semarang: LP3L Jaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_kertas, diakses 13 agustus 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_matahari, diakses 17 Agustus 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Mawar, diakses 28 Juli 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Melati, diakses 26 Juli 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu, diakses 23 Juli 2010